Selasa, 16 Oktober 2018

SEWA BUS BATAM

 Pagi Sahabat Blogger , kali ini kami akan membahas Profile Owner Batam Jaya Wisata Tuan Piton Sekumbang , Bapak dari 1 orang anak ini adalah pria kelahiran Bukit Tinggi Tahun 1977.
Saat ini Tuan Piton fokus pada dunia Transportasi khususnya Tour and Guide di wilayah Batam sejak tahun 1992 melayani carter Bus dan Mobil melayani bermacam jenis sewa bus mulai dari Full Day , Half Day , Transfer Bandara serta Pelabuhan , ziarah , wisata , metting dan lain lain .

Untuk Informasi Pemesanan bisa menghubungi langsung di 081361941758 WA : 081934591851 

Terima kasih

Senin, 15 Oktober 2018

SEWA BUS BATAM

Surabaya boleh bangga dengan Jembatan Suramadu yang menghubungkan antara Surabaya dengan Madura. Batam pun memiliki jembatan yang tak kalah megahnya yakni Jembatan Barelang. Jembatan yang mulai dibangun sejak tahun 1992 dan selesai pada tahun 1998 ini bahkan dijadikan sebagai ikon program visit Batam 2010.
Jembatan yang megah ini merupakan karya dari B. J. Habibie yang ketika itu menjadi Menteri Negara Riset dan Teknologi sehingga jembatan ini juga disebut Jembatan Habibie. Dengan menghabiskan biaya lebih dari 400 milyar, tak salah jika jembatan yang menghubungkan pulau-pulau ini merupakan jembatan yang megah.
Tak hanya megah, tapi Jembatan yang aslinya bernama Jembatan Fisabilillah ini juga merupakan hasil karya anak bangsa, tanpa bantuan dari luar negeri. Jembatan ini dibangun untuk pengembangan Kepulauan Riau sebagai wilayah industri.
Nama Barelang merupakan nama yang populer di masyarakat dan diambil dari nama pulau yang terhubung dengan jembatan tersebut, yakni pulau Batam, Rempang, dan Galang. Selain ketiga pulau tersebut, jembatan ini juga menghubungkan dengan pulau Tonton, Nipah, dan Galang Baru. Ada pula yang menyebut jembatan ini sebagai jembatan satu karena jembatan ini mempersatukan banyak pulau.
Karena mempersatukan enam pulau, maka terdapat enam rangkaian jembatan dengan panjang keseluruhan mencapai 2.264 meter dengan jarak dari pusat kota mencapai 20 km. Rangkaian jembatan tersebut adalah:
1. Jembatan Barelang atau jembatan Tengku FIsabilillah, merupakan jembatan yang paling populer dikalangan masyarakat. Jembatan yang menghubungkan antara Pulau Batam dengan Pulau Tonton ini memiliki panjang 642 meter, lebar 350 meter, dan tinggi 38 meter.
Jembatan ini hampir mirip dengan Jembatan Golden Gate yang ada di San Fransisco, Amerika. Jembatan ini menggunakan cable stayed untuk mengikat jembatan. Ujung-ujung kabel diikat di tepi dengan jarak tertentu
2. Jembatan Narasinga adalah berbentuk lurus yang menghubungkan Pulau Tonton dengan Pulau Nipah. Panjang jembatan ini mencapai 420 meter dengan lebar 160 meter. Untuk tingginya mencapai 15 meter.
3. Jembatan Ali Haji dengan panjang 270 meter, lebar 45 meter, dan tinggi 15 meter. Jembatan ini menghubungkan Pulau Nipah dengan Pulau Setokok.
4. Jembatan Sultan Zainal Abidin merupakan yang menghubungkan Pulau Setokok dengan Pulau Rempang dan memiliki panjang 365m, lebar 145m, dan tinggi 16,5 meter.
5. Jembatan Tuanku Tambusai dengan panjang 385, lebar 245, dan tinggi 31 meter. Jembatan ini menghubungkan Pulau Rempang dengan Pulau Galang.
6. Jembatan Raja Kecil merupakan jembatan yang penuh sejarah dengan panjang 180 m, lebra, 45 m, dan tinggi 9.5 m. Jembatan ini menghubungkan Pulau Galang dengan Pulau Galang Baru yang pada tahun 1975-1996 pulau Galang merupakan tempat pengungsian bagi warga Vietnam. Tak kurang 250.000 pengungsi berada di sana.
Sampai saat ini benda-benda dan bangunan bekas pengungsi masih bisa anda temui, tepatnya di Desa Sijantung, Kecamatan Galang. Bangunan yang bisa anda temui mulai dari gereja , vihara, pagoda, hingga kuburan massal. Ada pula perahu-perahu kayu di kamp pengungsi.
Jembatan-jembatan itu, kini tak hanya berfungsi sebagai penghubung antar pulau, tapi juga menjadi tempat wisata. Banyak orang yang ingin menikmati kemegahan jembatan ini.
Di kala libur banyak orang yang bersantai atau pun memancing sambil menikmati keindahan pantai dari atas jembatan. Anda juga bisa berfoto dengan background ala jembatan Golden Gate. Dari jembatan Narasinga merupakan tempat yang terbaik untuk mendapatkan spot ini. Selain itu dari jembatan Narasinga pula anda bisa melihat pulau kecil tak berpenghuni yang mulai terkikis oleh air laut. Nah kalau anda ingin menikmatinya secara langsung, anda bisa mengikuti paker tour Batam yang banyak oleh travel agent.
Di sekitar jembatan ini juga terdapat tempat makan yang akan membantu anda untuk mengisi perut anda usai menjelajah jembatan tersebut. Untuk transportasi, ada banyak jasa rental bus dan car di Batam yang bisa anda gunakan, seperti:
BATAM JAYA WISATA
Address :
Jalan Ahmad Yani , Komplek Taman Niaga Blok M No 2 Batam - Kepulauan Riau , Indonesia

Mobile   : 081361941758 WA : 082180977114
E-mail : batamjayawisata@gmail.com




agen bus batam

Unnamed Road, Tj. Riau, Kec. Sekupang, Kota Batam, Kepulauan Riau 29425, Indonesia
https://maps.app.goo.gl/nDyHqpbuTY4kRzEo9
Kota Batam adalah kota terbesar di Kepulauan Riau dan merupakan kota dengan populasi terbesar ke tiga di wilayah Sumatra setelah Medan dan Palembang, Menurut Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Batam Per April 2012 jumlah penduduk Batam mencapai 1.153.860 jiwa. Metropolitan Batam terdiri dari tiga pulau, yaitu Batam, Rempang dan Galang yang dihubungkan oleh Jembatan Barelang. Batam merupakan sebuah kota dengan letak sangat strategis. Selain berada di jalur pelayaran internasional, kota ini memiliki jarak yang cukup dekat dengan Singapura dan Malaysia. Batam merupakan salah satu kota dengan pertumbuhan terpesat di Indonesia. Ketika dibangun pada tahun 1970-an awal kota ini hanya dihuni sekitar 6.000 penduduk dan dalam tempo 40 tahun penduduk Batam bertumbuh hingga 158 kali lipat.

Pulau Batam dihuni pertama kali oleh orang melayu dengan sebutan orang selat sejak tahun 231 Masehi. Pulau yang pernah menjadi medan perjuangan Laksamana Hang Nadim dalam melawan penjajah ini digunakan oleh pemerintah pada dekade 1960-an sebagai basis logistik minyak bumi di Pulau Sambu.
Pada dekade 1970-an, dengan tujuan awal menjadikan Batam sebagai Singapura-nya Indonesia, maka sesuai Keputusan Presiden nomor 41 tahun 1973, Pulau Batam ditetapkan sebagai lingkungan kerja daerah industri dengan didukung oleh Otorita Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam atau lebih dikenal dengan Badan Otorita Batam (BOB) sebagai penggerak pembangunan Batam.
Seiring pesatnya perkembangan Pulau Batam, pada dekade 1980-an, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 34 tahun 1983, wilayah kecamatan Batam yang merupakan bagian dari kabupaten Kepulauan Riau, ditingkatkan statusnya menjadi Kotamadya Batam yang memiliki tugas dalam menjalankan administrasi pemerintahan dan kemasyarakatan serta mendudukung pembangunan yang dilakukan Otorita Batam.
Di era reformasi pada akhir dekade tahun 1990-an, dengan Undang-Undang nomor 53 tahun 1999, maka Kotamadya administratif Batam berubah statusnya menjadi daerah otonomi, yaitu Pemerintah Kota Batam untuk menjalankan fungsi pemerintahan dan pembangunan dengan mengikutsertakan Badan Otorita Batam.

Kota yang merupakan bagian dari Provinsi Kepulauan Riau ini, memiliki luas wilayah daratan seluas 1.040 km² atau sekitar 1,5 kali dari wilayah Singapura, sedangkan luas wilayah keseluruhan mencapai 2.950 km². Kota Batam beriklim tropis dengan suhu rata-rata 26 sampai 34 derajat celsius. Kota ini memiliki dataran yang berbukit dan berlembah. Tanahnya berupa tanah merah yang kurang subur.
Batas-batas Kota Batam :
Utara : Selat Singapura dan Malaysia
Selatan : Kabupaten Lingga
Barat : Kabupaten Karimun
Timur : Pulau Bintan dan Tanjung Pinang.

Masyarakat Kota Batam merupakan masyarakat heterogen yang terdiri dari beragam suku dan golongan. Suku yang dominan antara lain Melayu, Jawa, Batak, Minangkabau, dan Tionghoa. Dengan berpayungkan Budaya Melayu dan menjunjung tinggi Bhinneka Tunggal Ika, Batam menjadi kondusif dalam menggerakan kegiatan ekonomi, sosial politik serta budaya dalam masyarakat. Hingga April 2012, Batam telah berpenduduk 1.153.860 jiwa dan memiliki laju pertumbuhan penduduk yang sangat tinggi. Dalam kurun waktu tahun 2001 hingga April 2012 memiliki angka pertumbuhan penduduk rata-rata lebih dari 8 persen per tahun.

Masyarakat Kota Batam merupakan masyarakat heterogen yang terdiri dari beragam suku dan golongan. Suku yang dominan antara lain Melayu, Jawa, Batak, Minangkabau, dan Tionghoa. Dengan berpayungkan Budaya Melayu dan menjunjung tinggi Bhinneka Tunggal Ika, Batam menjadi kondusif dalam menggerakan kegiatan ekonomi, sosial politik serta budaya dalam masyarakat. Hingga April 2012, Batam telah berpenduduk 1.153.860 jiwa dan memiliki laju pertumbuhan penduduk yang sangat tinggi. Dalam kurun waktu tahun 2001 hingga April 2012 memiliki angka pertumbuhan penduduk rata-rata lebih dari 8 persen per tahun.

Islam adalah agama mayoritas di Kota Batam, dengan jumlah penganut sebanyak 76,69% dari seluruh penduduk kota. Diikuti oleh penganut Kristen (17,02%), Budha (5,79%), dan Hindu (0,40%). Mesjid Raya Batam yang terletak di tengah kota, berdekatan dengan alun-alun, kantor walikota dan kantor DPRD menjadi simbol masyarakat Batam yang agamis. Agama Kristen dan Katholik juga banyak dianut oleh masyarakat Batam, terutama yang berasal dari suku Batak dan Flores. Agama Buddha kebanyakan dianut oleh warga Tionghoa. Batam memiliki Vihara yang konon terbesar di Asia Tenggara, yaitu Vihara Duta Maitreya.

Pertumbuhan ekonomi Kota Batam yang lebih tinggi dibandingkan dengan laju pertumbuhan ekonomi nasional menjadikan wilayah ini andalan bagi pemacu pertumbuhan ekonomi secara nasional maupun bagi Provinsi Kepulauan Riau. Beragam sektor penggerak ekonomi meliputi sektor komunikasi, sektor listrik, air dan gas, sektor perbankan, sektor industri dan alih kapal, sektor perdagangan dan jasa merupakan nadi perekonomian kota batam yang tidak hanya merupakan konsumsi masyarakat Batam dan Indonesia tetapi juga merupakan komoditi ekspor untuk negara lain. Keberadaan kegiatan perekonomian di Kota ini juga dalam rangka meningkatkan lapangan pekerjaan dan kesejahteraan masyarakat.
Pemerintah Kota Batam sebagai pelaksana pembangunan Kota Batam bersama-sama Dewan Perwakilan Rakyat daerah Kota Batam serta keikutsertaan Badan Otorita Batam dalam meneruskan pembangunan, memiliki komitmen dalam memajukan pertumbuhan investasi dan ekonomi Kota Batam, hal ini dibuktikan dengan adanya nota kesepahaman ketiga instansi tersebut, yang kemudian diharapkan terciptanya pembangunan Kota Batam yang berkesinambungan. Batam, bersama dengan Bintan dan Karimun kini telah berstatus sebagai Kawasan Ekonomi Khusus(KEK). Dengan ini diharapkan dapat meningkatkan investasi di Batam yang pada akhirnya ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Jasa Transportasi Tour dan Travel

Batam Jaya Wisata penyedia layanan transportasi Tour dan Travel  , melayani Sewa Bus , Van , Commuter , Mobil,Tour Guide,keperluan Wisata / Ziarah / Kunjungan / MICE / Maupun keperluan Charter Bus lainnya,kami memiliki armada armada yang berkualitas , tepat waktu dan driver serta tour guide yang ramah dan berpengalaman.


Informasi & Pemesanan Bus & Car Rental
Office :
BATAM JAYA WISATA

Address :
Jl.Flamboyan Sagulung, Sungai Pelunggut. Kec.Batu Aji, Kota Batam

Mobile   :  call/wa: 081361941758 / 081934591851
E-mail : batamjayawisata@gmail.com